Diperkosa Mertua Saat Mandi
Namaku Lisa aku sudah berumah tangga usiaku 24 tahun. Aku memiliki seorang anak laki-laki, suamiku bekerja di kantor swasta. Aku menikah sejak usia 18 tahun, sudah lama aku menjalin rumah tangga dengan suamiku Aryo. Lika-liku kehidupan sudah aku lalui, dari yang tersulit dalam hidupku hingga aku menikmati kesuksesan seperti ini.
Dulu memang aku menikah muda karena aku hamil duluan. Aku dihamilin suamiku aku namun dia tanggung jawab dengan perbuatannya. Dari awal pernikahan banyak sekalicobaan di dalam rumah tanggaku. Tetapi aku bisa menjalani dengan suamiku walaupun sempat ingin berpisah. Dari yang belum punya rumah aku dan suamiku kontrak rumah.
Sampai tidak bisa membayar kontrakanpun kamipernah, bahkan sampai kami diusir. Itu semua pernah aku jalani. Bahkan ikut dengan mertuaku, aku yang tidak bisa akur dengan mertuaku membuat aku tidak betah tinggal dengannya. Mas Aryo pernah bekerja sebagai buruh, kuli bahkan dia menjadi sopir angkutan.
Semua pahitnya hidup sudah aku jalani dengannya, seiring berjalannya waktu aku bisa bangkit. Dengan usaha yang keras aku dan suamiku bisa menjalani dan menjadi lebih baik. Dulu awalnya Mas Aryo melamar pekerjaan di sebuah kantor pemasaran. Akhirnya setelah beberapa kali lamaran masuk saat itu juga dipanggil untuk bekerja.
Mas Aryo pandai berbicara karena dia lulusan sarjana jadi pengetahuannya lebih tinggi dibanding aku yang hanya lulusan SMA. Dari yang staf biasa hingga sekarang menjadi kepercayaan bosnya. Gaji yang awalnya hanya 1.5 juta kini mencapai 5 juta. Aku dan dia tidak suka berfoya-foya.
Aku giat menabung ingin sekali memiliki rumah dan kendaraan pribadi. Setelah 3 tahun bekerja aku bisa membeli rumah dengan hasil tabunganku, ya dibantu mertua juga sih. Kemudian aku dan mas Aryo memberanikan diri untuk berhutang karena ingin memiliki mobil. Akhirnya aku bisa memiliki mobil pribadi dengan jerih payah ku sendiri.
Bersyukur aku bisa hidup berkecukupan. Dulu mau beli susu anak aja susah sekali rasanya setiap hari menangis karena selalu merasa kurang. Pernah pinjam saudara pun aku tidak dipercayainya, sampai pada akhirnya aku menjual beras dari ibuku untuk membeli susu. Hidup yang begitu pahit dan kelam itu akhirnya berubah menjadi serba ada dan berkecukupan.
Namun aku tidak terbuai dengan kenikmatan aku harus lebih hati-hati dalam mengelola uang. Karena aku tahu betul bagaimana susahnya mencari uang. Semua perjuangan suami dan doa istri. Aku tidak bisa membantu bekerja karena aku harus mengurus anak dan hanya ijazah SMA yang aku punya. Pernah pengen bekerja tetapi suami tidak mengijinkan aku.
Dia yang selalu bekerja membanting tulang demi keluarga. Dia tipe orang yang tanggung jawab dan penyayang keluarga. Dia tidak mau aku sengsara sebisa mungkin semua beban dia rasakan sendiri. Jika sama sekali tidak membawa uang dia pasti pinjam temannya atau orangtuanya. Dia tidak mauaku sedih dan berfikiran bermacam-macam.
Sekarang aku menikmati hidup, setiap minggu aku pergi dengan keluarga hanya sekedar untuk jalan-jalan itu sudah bahagia sekali. dulu mau pergi kemana-mana aja selalu tidak ada kesempatan. Kini usia anakku susah menginjak 5 tahun dan bersekolah TK. Aku juga memiliki pembantu yang mengasuh anakku dan bersih-bersih rumah.
Keluarga kami sangat harmonis, jarang bertengkar seperti dulu. Dalam kehidupanku yang sudah mapan ini aku yang tidak kuat iman. Aku berselingkuh dibelakang suamiku, dan lebih parahnya aku berselingkuh dengan bapak mertuaku sendiri. Kejadian itu terjadi pada waktu aku menginap di rumah mertuaku.
Kala itu ibu mertuaku sedang sakit di rumah sakit lama sampai berhari-hari. Mau tidak mau aku harus menginap di rumahnya untuk membersihkan rumah menyiapkan sarapan bapak karena setiap pagi bapak harus pergi ke kantor. Susahnya bapak itu selalu saja tidak mau jika ada pembantu rumah tangga.
Setiap hari selama ibu sakit aku bolak-balik ke rumah sakit dengan suamiku. Aku menginap di rumahnya selama satu bulan. Rasany atidak betah ingin segera pulang ke rumahku sendiri. Apalagi 2 minggu terakhir mas Aryo harus pelatihan di luar kota. Aku hanya di rumah dengan bapak anakku dan pembantuku yang selalu saja ikut denganku.
Serba repot waktu itu, pagi hari pembantuku harus menunggu ibu bahkan tidur menemani di rumah sakit. Aku tidur di rumah dengan anakku. Tidak mungkin kalau aku harus bolak balik karena anakku juga harus bersekolah. 2 minggu pertama enak karena mas Aryo masih di rumah, setelah ditinggal pelatihan rasanya berat sekali.
Mas Aryo berangkat ke Bandung, aku hanya di rumah bertiga. Anakku saat itu ikut dengan ibuku sengaja aku titipkan karena harus menunggu ibu mertua fisioterapi. Setelah fisioterapi selesai aku pulang menjemput anakku. Sesampainya di rumah bapak sudah berada di ruang tivi,
“gimana Lisa, keadaan ibuk?”
“baik pak, setelah fisioterapi tangan kirinya bisa di gerakkan..”
“kapan boleh pulang, bapak seharuan belum sempat kesana soalnya banyak kerjaan capek sekali..”
“belum tahu pak sampai keadaanya benar-benar membaik..”
“oh iya.. yasudah kamu bersihin badanmu dan makan bapak sudah beli sayur..”
“iya pak..terimakasih…”
Aku bergegas pergi ke kamar dengan anakku, aku memandikan anakku dan memberinya susu. Setelah itu anakku tertidur dengan pulas. Mungkin dia kelelahan seharian di rumah ibuku kebanyakan mainan dengan teman sebayanya. Lalu aku menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Kamar mandi itu berada di dekat dapur.
Aku biasa mandi tidak mengunci pintunya. Paling aku tutup udah gitu aja aku lanjut mandi. Tiba-tiba ada yang membuka pintu dan masuk. Aku sudah telanjang dan basah, aku melihat ternyata bapak yang masuk,
“pak ada apa, Lisa kan lagi mandi tolong pak keluar dulu..”
Aku tidak sadar berkata seperti itu sambil membalikkan badanku. Bapak benggong karena melihat kemulusan badanku, apalagi payudaraku yang menggantung kencang. Bapak tak henti-hentinya memandangku dia malah mengunci pintu.Dia melepas semua pakaiannya dan aku hanya diam saja.
Dengan cepat dia mendekap erat tubuhku, aku dipeluk sangat erat. Tubuhku dan tubuhnya yang saling berpelukan tanpa busana itu membangkitkan gairah seksku. Aku membalas dekapannya dengan erat. Bapak mertuaku yang usianya 42 tahun itu terlihat setengah tua itu memiliki gairah yang sangat tinggi.
Dia menciumi bibirku dengan beringas,payudaraku yang kencang diremas-remas dengan keras,
“aaaaaakkkhhh pak….aaaaakkkhhh….” (ketika dia melepaskan bibirnya aku mendesah..)
Dia terus menciumiku lagi sambil berjalan menuju sudut ruangan yang tersedia kursi itu. Kursi itu biasa digunakan ibu untuk mandi. Setelah aku duduk bapak menciumiku tanpa henti, tangannya meremas payudaraku dan memutar-mutar putting susuku,
“aaahhhhh…aaaahhhhhhh……aaaaaaaahhhhh….pak….aaaakkkkhhh…..”
Lalu dia menjilati seluruh tubuhku hingga tubuhku menggeliat dengan manja. Gairahku semakin bangkit begitu pula bapak sangat lah bergairah. Tampak wajah bapak memerah karena sangat bergairah. Lalu bapak mengulum putingku dengan keras. Putting susuku dijilati dengan lidahnya terasa sangat nikmat,
“aaaaahh…aaahhhh….aaahhhhhh….aaaakkkhh …pak..lagi pak…ahhhhh…….”
Aku yang satu bulan tidak bercumbu dengan mas Aryo membuat aku tergairah, nafsuku sangat tinggi kala itu. Selama 10 menit dia mengulum putting susuku hingga payudaraku memerah karena kecupan bibirnya. Kumisnya yang tebal membuat aku semakin geli,
“oooohh pak….ooohh…aaahhh…pppaaakkk….”
Tampak bapak gemas dengan memekku yang rimbun dengan rambut kemaulan itu. Tangannya mengelus-elus memekku dari atas hingga ke bawah. Jemarinya menyisir setiap bagian demi bagian memekku,
“aaaaahhh…pak….aaaaahhhhh enak pak….oooohhh…..”
Kemudian kakiku dibuka dengan sangat lebar, aku mengangkang. Memekku merekah dengan jelas di depan matanya. Selakanganku dijilati hingga tubuhku serasa bergetar menikmati snetuhan bibirnya. Dia langsung menciumi memekku, lidahnya menjulur dan menjilati memekku. Klitorisku dikecup aku tak tahan,
“aaaaaahhhh…pak…aaaaakkhhh…oohhh…nikmat…aaaahhh……ooohhhh..lagi pak … terus pak…aaaakkkhhh…..”
Dan kemudian dia menjilati lubang memekku, memekku basah saat itu. Mengeluarkan cairan banyak sekali mungkin itu masturbasi. Lega dan nikmat sekali, gairahku memuncak. Memekku sudah basah namun dia enggan memegangnya lagi. Kita berubah posisi, bapak duduk dikursi dan gantian aku yang memainkannya.
Aku menciumi penis bapak yang tegang itu. Aku menjilati penis bapak dan kemudian aku mengulum penisnya dengan bersemangat penuh gairah,
“aaaahhh…aaahhh…..aaahhh…ooohhh…” desahan bapak
Aku mengocok penis bapak dengan keras. Sembari mulutku masih mengulum penisnya. Seluruh penisnya masuk ke dalam mulutku. Wajah bapak pasrah menikmati setiap kuluman ku,
“aaaaaahhhh…ooohhhhh……aaaakkkhhh….” Sambil menekan kepalaku supaya lebih masuk ke dalam penisnya.
Tak lama kemudian berubah posisi lagi aku terbaring di lantai. Bapak berada diatasku wajah bapak yang penuh kegairahan itu membuat aku makin horni. Dia mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku. Diputar-putar penisnya di lubang memekku, tubuhku semakin bergetar menggeliat merasakan kenikmatan,
“aaaaaaaakkhh..pak…..oooohhh….aaaakkhh…..”
Penisnya sudah masuk ke dalam memekku dan sangatlah nikmat. Bapak menekan penisnya keluar masuk ke dalam memekku. Awalnya perlahan namun gerakan itu terasa semakin cepat. Maju mundur penisnya wow nikmat sekali,
“aaaaahhhh pak…aaaaahhhh…lagi pak….aaakkhhh…..”
Aku terus meminta bapak menekan penisnya. Sesekali aku mengangkat pantatku agar terasa semakin nikmat. Keringat bapakjatuh bercucuran membasahi tubuhku. Aku juga terus mengangkat tubuhku memberikan respon kepada bapak. Aku menjepit penisnya bapak dan tampak merasakan kenikmatan,
“aaaahhhhh….aaaaakkkkkhhhh…..aaaaaahhh…….”
Kakiku kembali dibuka lebar, bapak berusaha dengan gerakan yang lebih nikmat lagi. Kedua kakiku sudah mengangkang dan siap untuk permainanyang lebih keras lagi. Nikmat sekali aku terus mendesah,
“oohh….oooohhh…aaahhh…lagi pak….aaaaaahhh…oooohh…terus pak….aaaakkkhh…..”
Bapak masih saja mengulum putting susuku membuat aku sangat bergairah. Aku pasrah dan hanya menggerakan tubuhku merasakan kenikmatan kala itu. Bapak yang masih usia itu sangat bersemangat tenaganya kuat melebihi mas Aryo. Ntah aku lebih merasakan kenikmatan dengan bapak walaupun hanya di kamar mandi.
Setelah dia menekan penisnya semakin cepat, bapak mengeluarkan sperma,
“ccccrrrrrrrrrooooooooooottt…..cccrrrrroooooooooootttt…cccrrrrrroooooooottt….”
Dia menyemprotkan spermanya ke tubuhku serasa lengket sekali, karena cairan itu sangat banyak dan kental. Setelah mengeluarkan sperma tampak wajah lega dari bapak. Dan dengan santainya kita membersihkan tubuh dengan mandi bareng. Kita saling membersihkan tubuh, layaknya suami istri saat itu.
Sejak saat itu aku dan bapak memulai perselingkuhan. Setiap ada kesempatan kita selalu bercumbu bersama. Sekian.
Post a Comment